ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN METODE Z-SCORE ALTMAN, SPRINGATE DAN
ZMIJEWSKI PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE 2005 – 2009
Oleh: Peter Dosen Program
Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha
Yoseph Mahasiswa Jurusan
Manajemen Universitas Kristen Maranatha
Analisis Kebangkrutan
Zmijewski
Perluasan studi dalam
prediksi kebangkrutan dilakukan oleh Zmijewski (1983) menambah validitas rasio
keuangan sebagai alat deteksi kegagalan keuanngan perusahaan. Model yang
berhasil dikembangkan yaitu :
X = -4,3 – 4,5X₁
+ 5,7X₂
- 0,004X₃
Rasio keuangan yang
dianalisis adalah rasio-rasio keuangan yang terdapat pada model Zmijewski yaitu:
Analisis Kebangkrutan
Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2005
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk untuk periode tahun 2005 mempunyai nilai X sebesar -0,3167 sehingga
perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi
bangkrut, dimana dalam analisis metode Zmijewski ini jika bernilai negatif maka
perusahaan tersebut tidak berpotensi bangkrut.
Analisis Kebangkrutan
Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2006
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk untuk periode tahun 2006 mempunyai nilai X sebesar -0,4609 sehingga
perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi
bangkrut. Terjadi penurunan nilai X pada tahun 2006 dibandingkan tahun
sebelumnya, hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan. Penurunan tersebut
dikarenakan peningkatan pada X₁,
dan penurunan pada X2. Peningkatan pada X₁
disebabkan oleh meningkatnya penjualan yang mengakibatkan earn after taxes meningkat.
Penurunan pada X2 disebabkan oleh peningkatan pada total aset.
Analisis Kebangkrutan
Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2007
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk untuk periode tahun 2007 mempunyai nilai X sebesar -0,1291 sehingga
perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi
bangkrut. Terjadi peningkatan nilai X pada tahun 2007 dibandingkan tahun
sebelumnya, hal tersebut berdampak buruk bagi perusahaan. Penurunan tersebut
dikarenakan penurunan pada X₁,
peningkatan pada X2, dan penurunan pada X₃. Penurunan pada X₁ disebabkan oleh
meningkatnya total aset. Peningkatan pada X2 disebabkan oleh peningkatan pada
total kewajiban. Penurunan pada X₃ disebabkan oleh
peningkatan pada current liabilities.
Analisis Kebangkrutan
Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008
PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk untuk periode tahun 2008 mempunyai nilai X sebesar -0,4851 sehingga
perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi
bangkrut. Terjadi penurunan nilai X pada tahun 2008 dibandingkan tahun sebelumnya,
hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan. Penurunan tersebut dikarenakan
peningkatan pada X2. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan pada total
kewajiban.
Analisis Kebangkrutan
Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
untuk periode tahun 2008 mempunyai nilai X sebesar -1,023 sehingga perusahaan
tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi bangkrut.
Terjadi penurunan nilai X pada tahun 2006 dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut
berdampak baik bagi perusahaan. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan pada
X₁ dan X₃,
dan penurunan pada X2. Peningkatan pada X₁
disebabkan oleh meningkatnya penjualan yang mengakibatkan earn after taxes meningkat.
Penurunan pada X2 disebabkan oleh peningkatan pada total aset. Peningkatan pada
X₃
disebabkan oleh menurunnya kewajiban lancar.
SIMPULAN
·
Analisis kebangkrutan dengan mengunakan model
Altman Z-score pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. untuk tahun
2005-2009 berkesimpulan bahwa perusahaan berpotensi bangkrut sepanjang periode
tersebut.
·
Analisis kebangkrutan dengan mengunakan model
Springate PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2005, 2006, dan 2009
perusahaan diklasifikasikan sebagai
·
perusahaan yang tidak berpotensi bangkrut sedangkan
untuk tahun 2007 dan 2008 perusahaan di klasifikasikan sebagain perusahan yang
berpotensi bangkrut.
·
Analisis kebangkrutan dengan mengunakan model
Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan
2009 perusahaan diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak berpotensi
bangkrut.
Saran
·
Berdasarkan analisis rasio laporan keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk kurang dapat memanfaatkan asset – asset dan ekuitas
yang dimilikinya sehingga perushaan tersebut kurang efektif hal tersebut
berdasarkan rasio ROA dan ROE. Perusahaan harus lebih memperhatikan akan
keefektifan akan aset dan ekuitas dalam mendukung kinerja perusahaan.
·
Berdasarkan analisis kebangkrutan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk harus dapat lebih mengontrol akan kewajibannya agar tidak
terjadi penurunan pada nilai variable kebangkrutan, penurunan pada variable-
variabel kebangkrutan yang terjadi pada periode 2007-2008 dikarenakan
peningkatan kewajiban yang tidak diiringi dengan peningkatan pada kinerja
perusahaan.
REFERENSI
Akhyar, Muhammad Adnan. (2000). Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan
Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman. Dalam
JAAIVol.4 No. 2 Desember.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aryati, dkk. (1999). Rasio Keuangan Sebagai Prediktor Bank Bermasalah
di Indonesia. Makalah dalam Simposium Nasional Indonesia.
Baridwan, Zaki. (1992). Intermediate
Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Teori
Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. (1996). Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP – YPKN.
Kuang, T. M., dan S. Tin. (2010). Analisis Perkembangan Riset
Akuntansi Keperilakuan Studi pada Jurnal Behavioral Research in Accounting
(1998-2003). Jurnal Akuntansi Volume 2 No. 2 November. Hal. 122-133.
Lontoh, F & Lindrawati (2004). Manajemen Laba Dalam Persepsi Etis
Akuntan Dijawa Timur. Jurnal widya Manajemen & akuntansi Volume 4
No. 1 April. Surabaya : Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala,
Surabaya
Munawir, S. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Liberty. Muslich, Mohammad. (2000). Manajemen Keuangan Modern (Analisis,
Perencanaan dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara.
Margaretta, Fanny dan Sylvia Saputra, (2005). “Opini Audit Going
Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek
Jakarta). Proceding Simposium Nasional Akuntasi VIII. Hal. 966-978.
Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka. (2005). Analisis Laporan
Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Bussiness.
4th Edition. (Diterjemahkan Oleh: Kwan Men Yon). Jakarta: Salemba Empat.
Suad Husnan dan Suwarsono. (1995), Studi Kelayakan Proyek UPP, AM YKN
, Yogyakarta.
Supardi dan Sri Mastuti. (2003). Validitas Penggunaan Z-score
Altman Untuk Menilai Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Go Public Di Bursa
Efek Jakarta. KOMPAK. Nomor 7, Januari – April.
Wardhani, Evi. (2007). Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman
dan Foster Pada Perusahaan Textile dan Garment Go-Public Di Bursa Efek Jakarta.
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Weston, J.Fred dan Eugene F.
Brigham. (1993). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
SUMBER :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=156474&val=986&title=ANALISIS%20KOMPARASI%20POTENSI%20KEBANGKRUTAN%20DENGAN%20METODE%20Z%20-%20SCORE%20ALTMAN,%20SPRINGATE,%20DAN%20ZMIJEWSKI%20PADA%20INDUSTRI%20KOSMETIK%20YANG%20TERDAFTAR%20DI%20%20BURSA%20EFEK%20INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar