Jumat, 22 Mei 2015

JURNAL 3 ( PART 2 )



ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN METODE Z-SCORE ALTMAN, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE 2005 – 2009

Oleh: Peter Dosen Program Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha
Yoseph Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha 

  .........

 
Analisis Kebangkrutan Zmijewski 

Perluasan studi dalam prediksi kebangkrutan dilakukan oleh Zmijewski (1983) menambah validitas rasio keuangan sebagai alat deteksi kegagalan keuanngan perusahaan. Model yang berhasil dikembangkan yaitu :
X = -4,3 – 4,5X + 5,7X - 0,004X
Rasio keuangan yang dianalisis adalah rasio-rasio keuangan yang terdapat pada model Zmijewski yaitu:

 

Analisis Kebangkrutan Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2005




PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk periode tahun 2005 mempunyai nilai X sebesar -0,3167 sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi bangkrut, dimana dalam analisis metode Zmijewski ini jika bernilai negatif maka perusahaan tersebut tidak berpotensi bangkrut.

Analisis Kebangkrutan Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2006

 

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk periode tahun 2006 mempunyai nilai X sebesar -0,4609 sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi bangkrut. Terjadi penurunan nilai X pada tahun 2006 dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan pada X, dan penurunan pada X2. Peningkatan pada X disebabkan oleh meningkatnya penjualan yang mengakibatkan earn after taxes meningkat. Penurunan pada X2 disebabkan oleh peningkatan pada total aset.

Analisis Kebangkrutan Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2007
 

 

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk periode tahun 2007 mempunyai nilai X sebesar -0,1291 sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi bangkrut. Terjadi peningkatan nilai X pada tahun 2007 dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut berdampak buruk bagi perusahaan. Penurunan tersebut dikarenakan penurunan pada X, peningkatan pada X2, dan penurunan pada X. Penurunan pada X disebabkan oleh meningkatnya total aset. Peningkatan pada X2 disebabkan oleh peningkatan pada total kewajiban. Penurunan pada X disebabkan oleh peningkatan pada current liabilities. 
 
Analisis Kebangkrutan Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2008

 

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk periode tahun 2008 mempunyai nilai X sebesar -0,4851 sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi bangkrut. Terjadi penurunan nilai X pada tahun 2008 dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan pada X2. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan pada total kewajiban.

Analisis Kebangkrutan Metode Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur tahun 2009
 

 

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk periode tahun 2008 mempunyai nilai X sebesar -1,023 sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perushaan yang tidak berpotensi bangkrut. Terjadi penurunan nilai X pada tahun 2006 dibandingkan tahun sebelumnya, hal tersebut berdampak baik bagi perusahaan. Penurunan tersebut dikarenakan peningkatan pada X dan X, dan penurunan pada X2. Peningkatan pada X disebabkan oleh meningkatnya penjualan yang mengakibatkan earn after taxes meningkat. Penurunan pada X2 disebabkan oleh peningkatan pada total aset. Peningkatan pada X disebabkan oleh menurunnya kewajiban lancar.

SIMPULAN
·         Analisis kebangkrutan dengan mengunakan model Altman Z-score pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. untuk tahun 2005-2009 berkesimpulan bahwa perusahaan berpotensi bangkrut sepanjang periode tersebut.
·         Analisis kebangkrutan dengan mengunakan model Springate PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2005, 2006, dan 2009 perusahaan diklasifikasikan sebagai
·         perusahaan yang tidak berpotensi bangkrut sedangkan untuk tahun 2007 dan 2008 perusahaan di klasifikasikan sebagain perusahan yang berpotensi bangkrut.
·         Analisis kebangkrutan dengan mengunakan model Zmijewski PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 perusahaan diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak berpotensi bangkrut.

Saran
·         Berdasarkan analisis rasio laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk kurang dapat memanfaatkan asset – asset dan ekuitas yang dimilikinya sehingga perushaan tersebut kurang efektif hal tersebut berdasarkan rasio ROA dan ROE. Perusahaan harus lebih memperhatikan akan keefektifan akan aset dan ekuitas dalam mendukung kinerja perusahaan.
·         Berdasarkan analisis kebangkrutan PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus dapat lebih mengontrol akan kewajibannya agar tidak terjadi penurunan pada nilai variable kebangkrutan, penurunan pada variable- variabel kebangkrutan yang terjadi pada periode 2007-2008 dikarenakan peningkatan kewajiban yang tidak diiringi dengan peningkatan pada kinerja perusahaan.

REFERENSI
Akhyar, Muhammad Adnan. (2000). Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman. Dalam JAAIVol.4 No. 2 Desember.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aryati, dkk. (1999). Rasio Keuangan Sebagai Prediktor Bank Bermasalah di Indonesia. Makalah dalam Simposium Nasional Indonesia.
Baridwan, Zaki. (1992). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. (1996). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP – YPKN.
Kuang, T. M., dan S. Tin. (2010). Analisis Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Studi pada Jurnal Behavioral Research in Accounting (1998-2003). Jurnal Akuntansi Volume 2 No. 2 November. Hal. 122-133.
Lontoh, F & Lindrawati (2004). Manajemen Laba Dalam Persepsi Etis Akuntan Dijawa Timur. Jurnal widya Manajemen & akuntansi Volume 4 No. 1 April. Surabaya : Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya
Munawir, S. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Muslich, Mohammad. (2000). Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara.
Margaretta, Fanny dan Sylvia Saputra, (2005). “Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Proceding Simposium Nasional Akuntasi VIII. Hal. 966-978.
Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka. (2005). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Bussiness. 4th Edition. (Diterjemahkan Oleh: Kwan Men Yon). Jakarta: Salemba Empat.
Suad Husnan dan Suwarsono. (1995), Studi Kelayakan Proyek UPP, AM YKN , Yogyakarta.
Supardi dan Sri Mastuti. (2003). Validitas Penggunaan Z-score Altman Untuk Menilai Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Go Public Di Bursa Efek Jakarta. KOMPAK. Nomor 7, Januari – April.
Wardhani, Evi. (2007). Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster Pada Perusahaan Textile dan Garment Go-Public Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Weston, J.Fred dan Eugene F. Brigham. (1993). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
 

SUMBER :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=156474&val=986&title=ANALISIS%20KOMPARASI%20POTENSI%20KEBANGKRUTAN%20DENGAN%20METODE%20Z%20-%20SCORE%20ALTMAN,%20SPRINGATE,%20DAN%20ZMIJEWSKI%20PADA%20INDUSTRI%20KOSMETIK%20YANG%20TERDAFTAR%20DI%20%20BURSA%20EFEK%20INDONESIA